9 Startup AI Paling Dicari di Demo Day YC: Masa Depan Teknologi di Ujung Jari!

Y Combinator (YC) baru saja mengadakan Demo Day Summer 2025, memamerkan lebih dari 160 startup terbaru. Sebagian besar, seperti tren belakangan ini, berfokus pada solusi berbasis kecerdasan buatan (AI). Namun, ada perkembangan menarik. Bukan sekadar produk "bertenaga AI", banyak perusahaan kini membangun agen AI atau infrastruktur dan alat yang dibutuhkan untuk pengembangannya. Kita melihat banyak solusi AI berbasis suara dan bisnis baru yang membantu orang lain memanfaatkan "ekonomi AI" melalui alat periklanan dan pemasaran.
Kami berbincang dengan beberapa investor yang fokus pada YC untuk mengetahui startup mana yang paling menarik perhatian mereka dan mana yang paling diminati investor.
Berikut adalah beberapa startup yang paling sering disebut:
Autumn: Stripe-nya Startup AI
Autumn membangun infrastruktur open-source yang menyederhanakan integrasi Stripe untuk startup AI. Banyak startup AI menggunakan model harga kompleks yang menggabungkan biaya berlangganan tetap per kursi dengan biaya penggunaan, kredit, dan berbagai biaya tambahan. Mengelola harga AI yang kompleks di Stripe adalah proses manual yang memakan waktu. Autumn hadir sebagai solusi untuk permasalahan ini. Teknologi mereka sudah digunakan oleh ratusan aplikasi AI dan 40 startup YC. Dengan dominasi Stripe di bidang pembayaran dan pertumbuhan eksplosif pasar AI, akankah solusi penagihan khusus untuk AI menjadi kisah sukses fintech besar berikutnya?
Dedalus Labs: Vercel untuk Agen AI
Sama seperti Vercel membantu pengembang menyebarkan dan menghosting startup, Dedalus Labs mengklaim platformnya mengotomatiskan infrastruktur untuk membangun agen AI, memangkas waktu pengkodean hingga beberapa klik saja. Perusahaan ini menangani tugas-tugas kompleks seperti autoscaling dan load balancing, yang menurut mereka membuat penyebaran agen menjadi cepat dan sederhana. Startup ini menawarkan solusi yang sangat praktis dan efisien bagi para pengembang AI.
Design Arena: Mengoptimalkan Desain AI melalui Crowdsourcing
Kemampuan AI untuk menghasilkan sejumlah besar desain dengan cepat menciptakan masalah baru: menentukan desain mana yang sebenarnya bagus. Design Arena menyelesaikan masalah ini dengan crowdsourcing peringkat visual yang dihasilkan AI, menciptakan umpan balik yang memaksa model AI untuk meningkatkan kualitas desainnya. Laboratorium AI besar melihat nilai dalam melatih model mereka untuk menghasilkan desain yang lebih baik, beberapa di antaranya sudah menjadi pelanggan Design Arena.
Getasap Asia: Distribusi Teknologi untuk Retailer di Asia Tenggara
Getasap Asia didirikan oleh Raghav Arora tiga tahun lalu saat ia baru berusia 14 tahun. Sejak itu, startup yang menggunakan teknologi untuk mengirimkan perlengkapan ke toko-toko kecil, restoran, dan supermarket besar di Asia Tenggara dalam waktu kurang dari delapan jam ini telah menghasilkan jutaan pendapatan. Getasap Asia telah mendapatkan pendanaan dari General Catalyst, dan valuasinya termasuk yang tertinggi di antara semua startup di batch ini. Startup ini menjadi contoh sukses startup berbasis teknologi di Asia Tenggara.
Keystone: Insinyur AI yang Memperbaiki Bug
Keystone, yang didirikan oleh Pablo Hansen, seorang pemuda berusia 20 tahun yang mendapatkan gelar master di bidang AI tahun lalu, memiliki misi untuk mengurangi kerusakan perangkat lunak. AI perusahaan ini menemukan dan memperbaiki bug untuk klien seperti Lovable dan sudah menolak tawaran akuisisi tujuh digit. Startup ini menawarkan solusi inovatif dalam pengembangan perangkat lunak.
RealRoots: Pencari Teman Wanita Berbasis AI
RealRoots menggunakan AI untuk menjodohkan wanita dengan teman-teman yang kompatibel. Meskipun ada banyak aplikasi kencan, RealRoots menangani jenis kesepian yang berbeda. AI mereka, Lisa, mewawancarai wanita dan kemudian mengatur pengalaman sosial untuk menghubungkan mereka dengan teman-teman yang cocok. Meskipun bagian AI mungkin bersifat performatif, RealRoots mungkin memiliki sesuatu yang istimewa. Bulan lalu saja, perusahaan ini menghasilkan $782.000 dari 9.000 klien yang membayar.
Solva: Mengotomatiskan Klaim Asuransi dengan AI
Solva mengotomatiskan tugas-tugas paling rutin untuk penilai asuransi, mulai dari mengisi klaim yang kompleks hingga mencegah pembayaran yang tidak tepat. Hanya sepuluh minggu setelah diluncurkan, Solva telah mengumpulkan $245.000 dalam pendapatan tahunan berulang (ARR), angka yang membuat investor tertarik.
Perseus Defense: Rudal Mini Anti-Drone
Dengan meningkatnya ancaman drone, Perseus Defense mengembangkan rudal kecil yang dirancang untuk menembak jatuh drone dengan biaya yang jauh lebih rendah daripada sistem yang ada. Beberapa cabang militer AS telah mengundang startup ini untuk menunjukkan solusinya, yang dapat menghasilkan kontrak yang besar. Startup ini menawarkan solusi penting bagi pertahanan.
Pingo AI: Tutor Bahasa Asing Berbasis AI
Pingo AI adalah tutor bahasa asing berbasis AI yang memungkinkan pengguna untuk berbicara dengan AI yang bertindak sebagai penutur asli. Pendekatan unik perusahaan ini terbukti sangat populer, dengan pertumbuhan 70% per bulan dan pendapatan $250.000 per bulan. Startup ini memberikan solusi inovatif dalam pembelajaran bahasa.
Dari sembilan startup ini, kita dapat melihat tren kuat dalam penggunaan AI untuk menyelesaikan masalah yang kompleks dan menciptakan peluang baru di berbagai sektor. Ini adalah gambaran menarik tentang masa depan teknologi dan bagaimana startup terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berkembang. Startup-startup ini menunjukkan potensi besar dan menjadi bukti bahwa dunia startup AI terus berkembang pesat.