Algoritma TikTok di AS Akan Diawasi Oracle Setelah Kesepakatan Final

Oracle Akan Awasi Algoritma TikTok di AS Setelah Kesepakatan Final
Pemerintah Amerika Serikat akhirnya menjawab salah satu pertanyaan besar terkait transaksi yang akan mentransfer operasional TikTok di AS ke kelompok kepemilikan mayoritas Amerika: algoritma aplikasi tersebut akan dioperasikan di Amerika Serikat dan diawasi oleh Oracle. Detail penting ini dikonfirmasi oleh seorang pejabat senior Gedung Putih dalam sebuah panggilan dengan wartawan. Jika rampung, kesepakatan ini akan menyerahkan kendali operasional TikTok di AS, beserta salinan algoritmanya, kepada perusahaan patungan baru yang berbasis di Amerika Serikat.
Detail Kesepakatan Kepemilikan dan Struktur Baru
Struktur Kepemilikan Mayoritas Amerika
Kelompok kepemilikan baru ini akan terdiri dari investor mayoritas Amerika dan dijalankan oleh dewan direksi yang juga mayoritas warga Amerika. Oracle dan perusahaan ekuitas swasta Silver Lake akan menjadi bagian dari investor tersebut. Selain itu, perusahaan AS dan global yang sudah berinvestasi di ByteDance, perusahaan induk TikTok, serta sejumlah investor baru juga akan terlibat. Presiden Donald Trump sebelumnya menyebut bahwa pemimpin teknologi dan media seperti Michael Dell serta Lachlan dan Rupert Murdoch mungkin juga menjadi bagian dari grup kepemilikan baru. Namun, sumber yang mengetahui masalah ini mengklarifikasi bahwa Fox Corp. akan menjadi salah satu investor, bukan Murdochs secara individu. ByteDance sendiri akan mempertahankan kurang dari 20% saham di TikTok AS setelah kesepakatan ini.
Perjalanan Menuju Persetujuan Akhir
Informasi terbaru ini muncul seiring upaya Gedung Putih untuk memfinalisasi penjualan TikTok. Presiden Trump mengungkapkan kemajuan dalam kesepakatan ini setelah melakukan panggilan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Meskipun para pemimpin AS telah menyatakan keyakinan bahwa kesepakatan akan selesai, beberapa persetujuan regulasi formal dari Tiongkok masih menunggu. Gedung Putih akan terus mendorong kesepakatan ini agar rampung dalam waktu dekat.
Karoline Leavitt, Sekretaris Pers Gedung Putih, menyatakan keyakinan 100% bahwa kesepakatan telah tercapai dan kemungkinan akan ditandatangani dalam beberapa hari ke depan. Trump juga dijadwalkan akan menandatangani perintah eksekutif yang menyatakan bahwa kesepakatan ini merupakan divestasi yang memenuhi syarat sesuai dengan undang-undang "larang atau jual" yang disahkan tahun lalu. Batas waktu penegakan undang-undang tersebut akan diperpanjang 120 hari lagi untuk menyelesaikan dokumen dan persetujuan regulasi yang diperlukan. ByteDance juga diharapkan menandatangani perjanjian yang menetapkan kerangka kesepakatan dengan satu atau lebih investor baru.
Kekhawatiran Keamanan Nasional dan Peran Algoritma
Pentingnya Algoritma dan Risiko Keamanan
Nasib algoritma selalu menjadi pertanyaan besar karena mesin rekomendasi konten inilah yang memainkan peran utama dalam popularitas aplikasi TikTok, tetapi juga menjadi sumber kekhawatiran keamanan nasional. Pejabat AS khawatir ByteDance dapat dipaksa untuk memanipulasi algoritma atas nama pemerintah Tiongkok untuk memengaruhi atau menghasilkan perbedaan pendapat di kalangan warga Amerika. Undang-undang "larang atau jual" TikTok secara tegas melarang "segala bentuk kerja sama terkait pengoperasian algoritma rekomendasi konten" antara ByteDance dan kelompok kepemilikan baru Amerika.
Mekanisme Pengawasan Algoritma oleh Oracle
Berdasarkan kesepakatan, kelompok kepemilikan baru akan menerima salinan kode algoritma dari ByteDance, meninjaunya, dan melatih ulang menggunakan data pengguna AS. Oracle akan terus-menerus memantau bagaimana algoritma tersebut menyajikan konten kepada pengguna, menurut pejabat senior Gedung Putih. Penting untuk dicatat bahwa kelompok kepemilikan baru ini hanya akan mengendalikan algoritma untuk pengguna AS, yang memunculkan pertanyaan apakah pengguna Amerika perlu mengunduh aplikasi baru yang terpisah setelah kesepakatan selesai.
Keterlibatan Oracle dan Perubahan Kepemimpinan
Perluasan Peran Strategis Oracle
Kesepakatan ini akan memperluas keterlibatan Oracle dengan TikTok, membangun kemitraan yang sudah ada dengan ByteDance untuk menyimpan data pengguna TikTok AS secara domestik. Ini adalah bagian dari upaya sebelumnya untuk mengatasi masalah keamanan nasional. Ketua Oracle, Larry Ellison, juga dikenal memiliki hubungan dekat dengan Presiden Trump.
Transisi Kepemimpinan di Oracle
Dalam langkah yang mengejutkan, Oracle mengumumkan bahwa CEO Safra Catz akan mengundurkan diri dari jabatannya, digantikan oleh co-CEO Clay Magouyrk dan Mike Silica. Catz akan menjadi wakil ketua dewan direksi Oracle. Belum jelas apakah transisi ini terkait dengan kesepakatan TikTok; namun, langkah ini bisa saja membebaskan Catz, yang juga merupakan sekutu Trump, untuk mengambil peran kepemimpinan dalam perusahaan patungan baru tersebut.
Aspek Finansial dan Keterlibatan Pemerintah AS
Gedung Putih belum memfinalisasi apakah akan mengambil biaya untuk negosiasi kesepakatan TikTok, yang diperkirakan bernilai miliaran dolar. Namun, Gedung Putih tidak akan memiliki "golden share" atau kepemilikan ekuitas lainnya di perusahaan baru tersebut.