Gadgets

Inovasi Strategis Xiaomi: Merencanakan Chip Smartphone Generasi Berikutnya untuk Dominasi Pasar

IIstiyanto
15 views
Inovasi Strategis Xiaomi: Merencanakan Chip Smartphone Generasi Berikutnya untuk Dominasi Pasar

Inovasi Strategis Xiaomi: Merencanakan Chip Smartphone Generasi Berikutnya untuk Dominasi Pasar

Xiaomi, raksasa teknologi asal Tiongkok, tengah "merencanakan jauh ke depan" untuk pengembangan chip smartphone generasi terbarunya. Hal ini diungkapkan oleh Xu Fei, Wakil Presiden Xiaomi, kepada CNBC. Meskipun memiliki ambisi besar, Xiaomi tidak akan merilis sistem-on-chip (SoC) baru setiap tahun seperti yang dilakukan Apple. Keputusan ini menunjukkan pendekatan strategis yang matang dalam persaingan ketat pasar semikonduktor.

Xiaomi telah meluncurkan chip XRing 01 kelas atas tahun lalu dan berkomitmen untuk menginvestasikan setidaknya 50 miliar yuan (sekitar 7 miliar dolar AS) selama 10 tahun ke depan untuk mengembangkan semikonduktor selulernya sendiri. Langkah ini menegaskan keseriusan Xiaomi dalam memperkuat kapabilitas internalnya di segmen chip smartphone, bersaing dengan pemain besar lainnya.

Ambisi Semikonduktor dan Investasi Jangka Panjang

Fokus Xiaomi pada pengembangan chip internal mencerminkan upaya produsen smartphone terkemuka seperti Apple, Samsung, dan Huawei. Perusahaan yang bermarkas di Beijing ini berupaya memperluas pangsa pasarnya secara global, terutama di segmen pasar kelas atas yang lebih mahal. Chip XRing 01 yang diluncurkan tahun lalu menggunakan proses manufaktur 3 nanometer, salah satu yang paling canggih di pasar saat ini. Sebuah SoC merupakan jenis semikonduktor yang mengintegrasikan berbagai komponen penting untuk menjalankan sebuah perangkat.

Komitmen investasi sebesar 50 miliar yuan menunjukkan visi jangka panjang Xiaomi dalam riset dan pengembangan. Ini bukan sekadar investasi finansial, melainkan juga investasi dalam keahlian, sumber daya manusia, dan teknologi untuk membangun pondasi kuat di industri semikonduktor.

Pendekatan Bertahap dan Proyeksi Pengembalian Investasi

Xu Fei menjelaskan bahwa meskipun Xiaomi "merencanakan jauh ke depan" untuk chip generasi berikutnya, perusahaan tidak dapat menjanjikan rilis SoC baru setiap tahun. "Kami adalah pendatang baru di sini, kami perlu belajar dan kami perlu merencanakan," kata Xu. Pendekatan ini berbeda dengan Apple yang telah merilis semikonduktor seri A baru setiap tahun sejak 2010, dengan yang terbaru adalah A19 di iPhone 17.

Xu juga mengungkapkan pemikiran di balik jadwal rilis Xiaomi dan kaitannya dengan pengembalian investasi (ROI). Diperkirakan 1 juta unit XRing 01 akan dikirimkan, namun Xiaomi perlu memproduksi 10 juta unit per rilis chip agar proyek ini mencapai titik impas (breakeven). "Jadi bagi kami, kami tahu kami mungkin membutuhkan kesabaran sepuluh tahun agar SoC akhirnya impas," jelas Xu. "Untuk pertama kalinya, kami hanya perlu memastikan pengalaman pengguna dan performa sudah cukup baik."

Alasan Xiaomi Mengembangkan Chip Sendiri

Sebuah SoC adalah bagian krusial dari sebuah smartphone, berfungsi layaknya otak perangkat. Apple telah berhasil dalam mendesain chipnya sendiri karena memiliki kontrol lebih besar atas integrasi antara perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) mereka. Ini berarti hardware dapat disesuaikan untuk menjalankan software secara lebih efisien, menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Optimalisasi Performa dan Pengalaman Pengguna

Xiaomi memiliki sistem operasi berbasis Android sendiri bernama HyperOS dan serangkaian aplikasi kecerdasan buatan (AI) bernama HyperAI. Chip yang dirancang khusus untuk perangkatnya sendiri dapat membantu menggerakkan software ini secara lebih efisien. Neil Shah, mitra di Counterpoint Research, menyatakan bahwa ini "membawa keahlian vertikal untuk menyediakan pengalaman terintegrasi yang erat dengan HyperOS dan HyperAI ke dalam ekosistemnya, mirip dengan Apple atau Google."

Memperluas Kompetensi di Ekosistem Perangkat Cerdas

Selain menjadi pemain utama di pasar smartphone, Xiaomi juga menjual berbagai produk mulai dari jam tangan pintar, penanak nasi, lemari es, hingga kendaraan listrik. Pengembangan SoC untuk smartphone akan memberikan keahlian yang diperlukan untuk mengembangkan silikon bagi produk-produk lain juga, menurut Shah. Ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat seluruh ekosistem perangkat cerdas Xiaomi.

Kolaborasi dengan Mitra Chipset Eksternal

Saat ini, smartphone Xiaomi mengandalkan kombinasi chip dari perusahaan AS, Qualcomm, dan perusahaan Taiwan, MediaTek. Misalnya, smartphone Xiaomi 17 yang baru diluncurkan minggu ini menggunakan SoC terbaru dari Qualcomm.

Strategi Solusi Ganda

Xu Fei menegaskan bahwa Xiaomi akan terus menggunakan produk Qualcomm dan MediaTek meskipun sedang mengembangkan semikonduktornya sendiri. "Bagi Qualcomm, MediaTek, mereka adalah mitra yang sangat, sangat baik. Kami telah bekerja sama dengan mereka selama 15 tahun, jadi kami akan melanjutkan jalur ini. Pada saat yang sama, kami akan memilih produk yang tepat untuk mencoba chipset kami sendiri. Kami akan menggunakan dua solusi secara bersamaan," kata Xu. "Jadi kami telah menjelaskan kepada mitra kami: jangan terlalu khawatir sama sekali."

Hal ini menunjukkan bahwa strategi Xiaomi adalah untuk memiliki kapabilitas internal yang kuat sambil tetap menjaga hubungan dan kolaborasi yang baik dengan pemasok chip eksternal. Pendekatan ini memungkinkan Xiaomi untuk tetap kompetitif, inovatif, dan fleksibel dalam memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.

Comments (0)

Leave a Comment

Be the first to comment!